Sejak Hari Senin pekan ini saya mengikuti kelas Matrikulasi di Institut Ibu Profesional. Materi Pertama adalah tentang adab menuntut ilmu. Selepas materi disampaikan dan diskusi digelar, kami mendapat tugas untuk menjawab beberapa pertanyaan. Pertanyaan pertama adalah jurusan apa yang ingin saya tekuni di universitas kehidupan ini.
Pertanyaan pertama ini membuat ingatan saya melayang pada kata-kata salah satu teman kuliah saya sekitar tujuh tahun yang lalu. Menurutnya, selagi kita masih muda, kita harus belajar dan tau banyak hal. Semakin lama, baru kita kerucutkan untuk menjadi seorang ahli dalam bidang tertentu. Saya mengamini perkataan teman saya tersebut.
Saya adalah tipe orang yang ingin belajar banyak hal. Suatu ketika, saya ingin menjadi guru profesional. Maka saya kemudian membaca buku-buku tentang pendidikan seperti buku-buku karya Pak Munif Chatib (Gurunya Manusia, Sekolahnya Manusia dll). Saya pun belajar mendongeng dan melihat tayangan-tayangan di youtube tentang metode pembelajaran yang kreatif.
Di lain waktu, saya ingin belajar hal baru lainnya dan saya pun melakukan aksi nyata untuk membuat saya bisa dalam hal baru tersebut. Saya menikmati hari-hari saya yang demikian karena saya mendapatkan ilmu-ilmu baru dan bertemu dengan orang-orang baru yang inspiratif.
Sepertinya, kedepannya saya masih tetap akan menjadi diri saya yang seperti itu. Namun, pertanyaan pertama di kelas matrikulasi dan kata-kata teman saya tujuh tahun silam itu membuat saya seolah diingatkan kembali agar saya memiliki fokus pada ilmu tertentu yang saya mahir padanya.
Saat ini saya sudah menikah dan tengah Allah beri amanah janin dalam kandungan saya yang pekan ini sudah masuk usia 15 minggu. Sejak menikah, setengah tahun yang lalu, saya dan suami sudah sepakat untuk lebih giat belajar mengenai ilmu keluarga dan pengasuhan anak (parenting) yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Kami membaca buku-buku/artikel dan mengikuti grup-grup WhatsApp yang bertemakan kedua ilmu tersebut. Kami percaya bahwa kebaikan suatu bangsa/umat, dimulai dari kebaikan suatu keluarga. Itulah mengapa kami ingin belajar lebih giat dalam kedua ilmu tersebut.
Keikutsertaan saya dalam kelas matrikulasi di Institute Ibu Profesioanal ini juga merupakan salah upaya kami untuk membuat kami semakin paham tentang ilmu keluarga dan pengasuhan anak. Kami juga berusaha menyempatkan untuk menghadiri kajian-kajian dan menyaksikan kajian-kajian di Youtube yang bertemakan kedua hal tersebut.
Berkaitan dengan materi pertama di Kelas Matrikusi yaitu adab mencari ilmu, saya merasa selama ini saya masih kurang dalam mempraktikkan ilmu yang sudah saya peroleh. Maka dari itu, kedepannya saya ingin lebih semangat mempraktikkannya. Selain itu, saya juga harus selalu meluruskan niat bahwa tujuan mencari ilmu hanya untuk bekal menuju surga Allah semata, tidak ada tujuan lain!
Pertanyaan pertama ini membuat ingatan saya melayang pada kata-kata salah satu teman kuliah saya sekitar tujuh tahun yang lalu. Menurutnya, selagi kita masih muda, kita harus belajar dan tau banyak hal. Semakin lama, baru kita kerucutkan untuk menjadi seorang ahli dalam bidang tertentu. Saya mengamini perkataan teman saya tersebut.
Saya adalah tipe orang yang ingin belajar banyak hal. Suatu ketika, saya ingin menjadi guru profesional. Maka saya kemudian membaca buku-buku tentang pendidikan seperti buku-buku karya Pak Munif Chatib (Gurunya Manusia, Sekolahnya Manusia dll). Saya pun belajar mendongeng dan melihat tayangan-tayangan di youtube tentang metode pembelajaran yang kreatif.
Di lain waktu, saya ingin belajar hal baru lainnya dan saya pun melakukan aksi nyata untuk membuat saya bisa dalam hal baru tersebut. Saya menikmati hari-hari saya yang demikian karena saya mendapatkan ilmu-ilmu baru dan bertemu dengan orang-orang baru yang inspiratif.
Sepertinya, kedepannya saya masih tetap akan menjadi diri saya yang seperti itu. Namun, pertanyaan pertama di kelas matrikulasi dan kata-kata teman saya tujuh tahun silam itu membuat saya seolah diingatkan kembali agar saya memiliki fokus pada ilmu tertentu yang saya mahir padanya.
Saat ini saya sudah menikah dan tengah Allah beri amanah janin dalam kandungan saya yang pekan ini sudah masuk usia 15 minggu. Sejak menikah, setengah tahun yang lalu, saya dan suami sudah sepakat untuk lebih giat belajar mengenai ilmu keluarga dan pengasuhan anak (parenting) yang berlandaskan Al-Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. Kami membaca buku-buku/artikel dan mengikuti grup-grup WhatsApp yang bertemakan kedua ilmu tersebut. Kami percaya bahwa kebaikan suatu bangsa/umat, dimulai dari kebaikan suatu keluarga. Itulah mengapa kami ingin belajar lebih giat dalam kedua ilmu tersebut.
Keikutsertaan saya dalam kelas matrikulasi di Institute Ibu Profesioanal ini juga merupakan salah upaya kami untuk membuat kami semakin paham tentang ilmu keluarga dan pengasuhan anak. Kami juga berusaha menyempatkan untuk menghadiri kajian-kajian dan menyaksikan kajian-kajian di Youtube yang bertemakan kedua hal tersebut.
Berkaitan dengan materi pertama di Kelas Matrikusi yaitu adab mencari ilmu, saya merasa selama ini saya masih kurang dalam mempraktikkan ilmu yang sudah saya peroleh. Maka dari itu, kedepannya saya ingin lebih semangat mempraktikkannya. Selain itu, saya juga harus selalu meluruskan niat bahwa tujuan mencari ilmu hanya untuk bekal menuju surga Allah semata, tidak ada tujuan lain!
