Translate

Rabu, 29 November 2017

Tantangan Level 6: Math Around Us #7

Kemarin, di laporan tantangan hari ke-6 saya menuliskan bahwa salah satu manfaat senam bayi bagi Alif adalah untuk membuatnya happy. Hari ini saya tertantang untuk mengajaknya senam sampai ia tertawa.

Gerakan yang saya gunakan masih sama dengan kemarin. Pola hitungannya pun sama. Bedanya, setelah hitungan sampai ke angka delapan, saya letakkan tangan Alif ke dadanya sambil menguyel-uyelnya (maaf saya tidak tahu apa Bahasa Indonesia dari uyel-uyel). Hehe.

Tak disangka, Alif tertawa kegirangan. Hitungan saya ulangi sampai ke angka delapan lalu saya menguyel-uyelnya. Alif kembali tertawa. Ketika berganti ke gerakan lain pun Alif kembali tertawa setelah hitungan ke delapan saya menguyel-uyelnya.

Saya berharap Alif benar-benar happy dengan apa yang kami lakukan ini.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Tantangan Level 6: Math Around Us #6

Hari ini saya mulai mengajarkan senam bayi pada Alif. Sebagaimana senam pada umumnya, setiap gerakan dihitung dengan pola hitungan 2x8. Saat menghitung, angka-angka saya sebutkan dengan cukup keras dan dengan tempo yang sedang. Saya gunakan juga pelafalan yang jelas dan gerakan bibir yang saya arahkan ke mata Alif.

Gerakan senam yang saya gunakan cukup sederhana. Pertama-tama saya gerakkan tangan Alif ke atas dan ke bawah. Selanjutnya, tangan saya rentangkan ke samping dan ditekuk secara bergantian. Setelah itu beralih ke gerakan kaki dengan pola hitungan yang sama.

Dengan melakukan senam ini insyaAllah banyak manfaat yang Alif dapatkan. Manfaat utama adalah menjaga stamina badannya. Selain itu, pelan-pelan Alif mulai mengenal angka dan konsep dasar berhitung. Dan mudah-mudahan, dengan senam ia menjadi lebih happy.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Selasa, 28 November 2017

Tantangan Level 6: Math Around Us #5

Di understood.org dijelaskan bahwa salah satu cara stimulus matematika bagi bayi adalah dengan cara mengajarinya untuk memprediksi urutan sebuah kejadian. "Begin to predict the sequence of events (running water means bath time)", begitu katanya.

Membaca kalimat tersebut saya manggut-manggut. Pantas mata Alif selalu dikedip-kedipkan tanda waspada tiap kali dia mendengar suara tangan saya mengambil air di bak mandi untuk saya sapukan ke wajahnya sebelum mandi. Mungkin ia paham kebiasaan saya mencipratkan air dari bak mandi untuk disapukan ke wajahnya. Oleh karenanya, dia langsung memasang wajah siaga ketika tangan saya sudah meraih air.

Agar Alif semakin pintar memprediksi urutan kejadian, hari ini saya memberinya beberapa stimulus. Tadi, sebelum neneknya sholat asar, saya katakan pada Alif, "Tu dek, Mbah Uti pakai mukena. Itu artinya mbah Uti mau sholat." Saya ulangi sekali lagi, " Mbah Uti mau apa dek?" Sebelum neneknya sholat Maghrib, saya menjelaskan hal yang sama pada Alif.

Selain itu, sejak beberapa hari yang lalu (sebelum menerima materi level 6), saya sebenarnya tanpa sadar sudah memberikan stimulus semacam ini. Setiap Alif mendengar suara air yang neneknya nyalakan untuk Alif mandi pagi, saya selalu katakan, "Mbah Uti lagi nyiapin air dek. Habis ini dedek dimandiin umi ya,"

Termyata hal-hal sederhana semacama itu bisa menstimulus kecerdasan matematika pada bayi ya!

#Tantangan10Hari
#Level6
#KulianBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAround

Minggu, 26 November 2017

Tantangan Level 6: Math Around Us #4

Alif sudah bau tangan! Begitu kata orang-orang, menyebut Alif yang sering minta digendong. Alif juga sering baru bisa tidur setelah digendong sambil diayun-ayun dan dinyanyikan lagu anak-anak.

Salah satu lagu favorit saya adalah lagu tentang berhitung. Saya lupa apa judulnya. Liriknya seperti ini:

Satu, dua, tiga, empat
Lima, enam, tujuh, delapan
Siapa rajin ke sekolah
Cari ilmu sampai dapat
Sungguh senang, amat senang
Bangun pagi-pagi sungguh senang

Karena kebetulan tantangan level 6 Kelas Bunda Sayang adalah tentang menstimulus kecerdasam matematika pada anak, hari ini saya mengulang-ulang lagu di atas pada Alif. Sambil menyanyi, saya tunjukkan jari-jari saya sesuai jumlah angka yang saya sebutkan. Begitu terus saya ulang-ulang diselingi obrolan-obrolan tentang angka. Nampaknya, Alif memperhatikan apa yang saya lakukan.

Selain menyanyi lagu tentang angka-angka, hari ini kami juga mengulang kembali kegiatan menghitung jumlah kamar di kos yang kami tempati. Satu persatu kamar kami hitung sambil saya tunjukkan tulisan angka di masing-masing pintu.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILove Math
#MathAroundUs

Sabtu, 25 November 2017

Tantangan Level 6: Math Around Us #3

Setelah mengikuti diskusi tantangan level 6 ini, saya baru tahu bahwa ada banyak cara menstimulus kecerdasan matematika pada bayi. Salah satu caranya adalah, mulai mengenalkan pemahaman tentang sebab-sebab sederhana beserta efek yang ditimbulkannya. Sebagai contoh, menggoyangkan boneka rattle bisa menimbulkan suara.

Sejak Alif berusia 2 bulan saya sudah membelikannya boneka dan kaos kaki rattle. Boneka berbentuk gajah tersebut menimbulkan 3 suara yang berbeda. Ketika badannya dipencet, dia mengeluarkan suara "ngek-ngek". Ketika telinganya diremas, suara "kresek-kresek" yang dihasilkan. Lalu, ketika badannya digoyangkan, akan berbunyi "krincing-krincing".

Mainan ini mampu mengalihkan perhatian Alif ketika ia mulai bosan. "Nih dek, pegang telinganya! Keluar bunyi kresek-kresek kan?" Lalu saya ganti dengan bunyi lainnya. Begitu seterusnya berganti-ganti.

Selain bermain boneka rattle, hari ini saya juga memakaikan kaos kaki rattle pada Alif. "Nih dek, bunyi krincing-krincing kan?" kata saya pada Alif sambil menggoyangkan kakinya. Mungkin karena bunyi yang dihasilkan kaos kaki ini tidak terlalu besar, Alif jadi kurang memperhatikan.

Ternyata, mainan sederhana semacam itu mampu menstimulus kecerdasan matematikan pada bayi. Besok insyaAllah kita lanjut ke permainan lainnya ya Dek!

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Jumat, 24 November 2017

Tantangan Level 6: Math Around Us #2

Hari ini target belajar Alif adalah mengenal konsep ukuran besar dan kecil. Alif saya dudukkan di pangkuan saya. Tangan kirinya menggenggam tangan kiri saya. Saya memulai dengan menunjuk kedua tangannya, "ini tangan", berulang-ulang.

Lalu saya menambahkan, "Ini tangan dedek, ini tangan ummi," berulang-ulang. Saya kemudian mulai menunjukkan ukuran, "Tangan dedek kecil ya? Tangan ummi besar. Nih lihat!" Begitu seterusmya berkali-kali.

Selesai mengeksplore tangan sebagai alat peraga, saya beralih ke kaki. Metodenya sama persis dengan saat menggunakan tangan.

Melihat Alif duduk manis menyimak setiap perkataan saya dan matanya mengikuti gerakan tangan saya, saya sudah cukup puas. Untuk bayi seusia Alif, ia mungkin belum bisa mencipkatan moment "aha" yang jelas terlihat. Tapi saya yakin, apa yang kami pelajari hari ini, kelak tetap bermanfaat untuknya.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Kamis, 23 November 2017

Tantangan Level 6: Math Around Us #1

Tanggal 24 November Alif tepat berusia 4 bulan. Milestone perkembangan Alif yang mulai nampak jelas terlihat adalah bisa tengkurap sendiri, mengorol agak lama dan menunjukkan preferensinya pada sesuatu.

Membaca materi dan tantangan level ini, yaitu tentang bagaimana menstimulus matematika pada anak, saya berfikir keras. Apa yang bisa saya lakukan untuk Alif? Dan apakah Alif akan mengerti dengan apa yang saya lakukan.

Pagi-pagi setelah Alif mandi dan menyusu, saya gendong dia sambil jalan-jalan keluar kamar. Saya mengajaknya untuk menghitung jumlah kamar di kos yang saat ini kami tinggal. Kebetulan setiap kamar diberi tulisan nomor kamar yang cukup besar dan terlihat oleh Alif.

"Kita hitung dari kamar Alif ya. Kamar Alif nomor 1. Lalu nomor 2 kamar Tante Ega." Saya meneruskannya sambil berjalan ke kamar yang kami tunjuk. Saya ulangi begitu sampai 3 kali hitungan. Ekor mata Alif selalu mengikuti tangan saya ketika menunjuk kamar-kamar tersebut.

Saya tidak tau apakah Alif paham dengan apa yang baru kami lakukan. Tapi saya percaya bahwa stimulus ini tersimpan dalam memori otaknya. Suatu saat nanti pasti akan ia keluarkan di saat yang tepat.

#Tantangan10Hari
#Level6
#KuliahBunsayIIP
#ILoveMath
#MathAroundUs

Minggu, 19 November 2017

Aliran Rasa Game Level 5

Saya tidak ingat sejak kapan saya mulai suka membaca buku. Sebagai anak desa, masa kecil saya tidak dihiasi dengan warna-warni buku bacaan laiknya anak-anak kota zaman now. Bermain di sawah, sungai, lapangan, itu keseharian saya sepulang sekolah.

Saat kelas 2 SMP, entah oleh pratanda apa, guru Bahasa Jawa menunjuk saya untuk mengikuti lomba story telling tingkat kabupaten. Tau-tau saya bliau sodori beberapa lembar naskah cerita yang harus saya hafalkan lalu saya ceritakan di acara lomba. Singkat cerita, saya mendapat Juara II.

Berbekal kemenangan itu, saat kelas 3 SMP, Guru Bahasa Indonesia menunjuk saya untuk mengikuti lomba sinopsis roman. Kala itu pilihannya (kalau saya tidak salah ingat) roman berjudul Belenggu karya Armin Pane dan Harimau-Harimau karya Muchtar Lubis. Saya yang masih belia justru memilih Roman Belenggu yang notabene ceritanya sangat dramatis. Singkat kata lagi, saya kembali menang di tingkat kabupaten.

Sejak saat itu, saya mulai suka membaca roman-roman lainnya. Semakin bertambah usia, buku-buku bacaan saya pun semakin beragam. Awalnya hanya meminjam di perpustakaan, lama-lama saya rela menyisihkan uang untuk membeli buku.

Adalah suatu kesyukuran saya dipertemukan dengan guru-guru yang telah menjadi jalan saya menyukai dunia literasi. Tabarakallah untuk Guru Bahasa Jawa saya (Bapak Jangkung Suwargono), Ibu Guru Bahasa Indonesia (mohon maaf saya lupa nama beliau) dan Bapak Aris Yunanto (Guru Sosiologi SMP yang sering meminjami saya buku-buku bergizi).

Kini, setelah saya berkeluarga dan punya anak, saya ingin sekali menghiasi masa kecil anak-anak saya dengan buku-buku cerita. Bahkan sebelum Alif, putra sulung saya lahir, saya sudah membelikannya aneka rupa buku cerita. Saat Alif masih dalam kandungan, saya sering membacakan cerita untuknya.

Adanya Game Level 5 ini, saya menjadi semakin tau banyak hal tentang dunia literasi. Saya pun semakin bersemangat untuk membacakan cerita untuk Alif. Semoga saya konsisten. Aamiiin.

Sabtu, 11 November 2017

Tantangan Level 5: Iqra! Bacalah! #10

Pagi hingga sore hari tadi Alif cukup kooperatif. Pagi hari, saya kembali membacakan buku "Cerdas dan Shaleh Bersama Hafiz". Kali ini, cerita yang saya bacakan untuknya adalah cerita tentang Nabi Idris AS. Lalu, sore hari setelah saya pulang kerja, sembari saya pangku dengan posisi Alif setengah duduk, saya bacakan buku favoritnya, high contrast book yang berjudul "Aku".

Bayi sekecil Alif mungkin belum mengerti apa yang saya bacakan untuknya. Tapi saya keukeh mengajaknya membaca buku. Semoga ini bisa menjadi pembiasaan baik baginya sehingga suatu saat nanti tumbuh kesukaan Alif pada dunia literasi.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingtoChangeIMustChangeFirst

Kamis, 09 November 2017

Tantangan Level 5: Iqra! Bacalah! #9

Selain membaca buku bersama saya, Alif biasanya juga membaca buku bersama neneknya. "Hari ini udah baca buku apa dek?", tanya saya Alif. Lalu neneknya mewakili menjawab, "Baca buku tentang Aku, Mi."

High contrast book berjudul "Aku" ini sudah menjadi buku favorit Alif. Di halaman ke-2, ada lingkaran terbuat dari bahan seperti cermin sehingga Alif bisa melihat cerminan wajahnya di sana. Nampaknya, Alif suka melihat wajahnya dalam kertas cermin tersebut.

Selain itu, Alif menyukai buku ini sepertinya karena adanya paduan warna yang sangat kontras pada tiap-tiap halamannya. Saat satu persatu halaman buku saya buka dan bacakan, Alif melihatnya agak lama. Kadang ia sapukan pandangan matanya pada warna dan bentuk gambar yang berbeda-beda itu. Mungkin dalam benaknya, ia bertanya, " Ini gambar apa ya?Kok bagus banget." Hehe.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Tantangan Level 5: Iqra! Bacalah! #8

Beberapa hari yang lalu, Alif dibelikan boneka Hafiz oleh abinya. Sampai dengan hari ini, Rabu 8 November, kami masih fokus mencoba semua fitur suara yang ada dalam boneka tersebut. Saya kemudian teringat bahwa ada Buku Hafiz yang menyertai boneka ini. Seketika saya membuka plastik pembungkus bukunya, saya baru tau bahwa buku ini berisi teks yang diaudiokan oleh Boneka Hafiz.

Buku ini menggunakan bahan kertas yang bagus dan berwarna-warni. Tidak melulu teks saja, tetapi disertai ilustrasi yang menarik. Saya lalu membacakan cerita pertama, yaitu cerita berima tentang Nabi Adam AS, pada Alif.

Cerita berima hanya terdiri dari 3 bait saja kemudian dijelaskan dalam narasi yang lebih panjang, 2-3 halaman penuh. Mengingat rentang konsentrasi Alif yang masih sangat pendek, saya belum membacakan cerita penjelasannya. Saya hanya membacakan cerita berima lalu menambahinya dengan obrolan.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KelasBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Selasa, 07 November 2017

Tantangan Level 5: Iqra! Bacalah! #7

Sesungguhnya, membacakan buku untuk Alif membuat pengetahuan saya semakin bertambah. Selain itu, dari buku-buku Alif saya jadi semacam diingatkan kembali pada pengetahuan yang sebelumnya sudah saya dapatkan.

Seperti hari ini, saya membacakan cerita berjudul Mengurangi Timbangan di Rubrik Permata Majalah Ummi. Cerita tersebut disarikan dari Quran Surat Al Muthaffifin ayat 1-4. Membacakan cerita tersebut pada Alif mengingatkan saya agar selalu berlaku jujur.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Senin, 06 November 2017

Tantangan Level 5: Iqra! Bacalah! #6

Lagi-lagi hari ini saya pulang malam. Sampai di rumah, Alif sedang bermain dengan neneknya. Karena hari ini saya tugas di lapangan, sampai rumah saya langsung mandi baru kemudian "memegang" Alif.

Malam ini kami membaca Rubrik Permata yang ada di Majalah Ummi. Cerita yang kami baca adalah tentang laba-laba. Karena dalam rubrik ini tidak ada banyak gambar, saya biasanya banyak berimprovisasi sembari membacakannya untuk Alif. Mungkin karena Alif sudah mengantuk, sesi membaca buku kali ini hanya kami lakukan beberapa menit saja. Tapi, semoga ini tetap bermanfaat untuk membiasakan Alif membaca buku.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KelasBunsayIIP
#ForThingsToChangeIMustChangeFirst

Minggu, 05 November 2017

Tantangan Level 5: Iqra! Bacalah! #5

Semakin hari, Alif menunjukkan minatnya pada buku yang saya bacakan. Hari ini saya membacakan buku, "Khadijah, Muslimah Pertama." Setiap saya menunjukkan gambar yang ada dalam buku tersebut, ekor mata Alif mengikuti tangan saya. "Ini, unta yang membawa dagangan Khadijah. Banyak ya dek!" Saya lalu menghitung jumlah unta yang tergambar. Pandangan mata Alif mengikuti gerakan tangan saya.

Melihat Alif yang sudah mulai belajar meraih benda-benda di sekitarnya, hari ini saya mulai menyentuhkan tangan Alif pada buku yang saya bacakan. Dengan berlatih memegang buku, mudah-mudahan koordinasi jari-jemari Alif semakin berkembang.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KelasBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Tantangan Level 5: Iqra! Bacalah #4

Di hari ke-4 ini, saya membacakan buku "Umar, Sang Penolong". Kali ini rentang konsentrasi Alif nampaknya sedikit lebih lama. Sembari membacakan buku, saya imbuhi bumbu-bumbu cerita tentang Umar yang selama ini sudah pernah saya dengar.

Sifat Umar yang pemberi, saya jadikan sebagai tema obrolan dengan Alif sampai beberapa menit setelah buku saya bacakan. "Alif kan anak laki-laki, harus jadi pemberani seperti Umar ya Nak", kata saya pada Alif."

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Jumat, 03 November 2017

Tantangan level 5: Iqra! Bacalah! #3

Masih seperti kemarin, hari ini saya pulang petang. Terkadang saya merasa sedih jika harus meninggalkan Alif terlalu lama seperti ini. Praktis saya melewatkan banyak milestone perkembangan Alif. Tapi kemudian saya ingat alasan saya bekerja di ranah publik. Kedepannya, sepertinya saya perlu mengatur waktu dan jenis pekerjaan agar bisa lebih lama membersamai Alif (dan adik-adinya).

Waktu kebersamaan yang terbatas ini membuat saya menyusun prioritas kegiatan apa saja yang harus saya lakukan bersama Alif. Salah satu prioritas tersebut adalah membaca buku, bahkan sebelum kami memasuki tantangan level 5 ini.

Sore ini, selepas saya mandi dan sholat maghrib, saya membacakan buku berjudul "Hamzah, Singa Allah". Alif memperhatikan gambar yang saya tunjuk dalam buku tersebut. Namun, sebelum buku selesai saya bacakan, Alif sudah gelisah minta digendong. Saya bujuk-bujuk ia untuk menyelesaikan buku tersebut. Akhirnya, buku selesai kami baca.

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Kamis, 02 November 2017

Tantangan Level 5: Iqra! Bacalah #2

Hari ini saya tiba di rumah pukul 18.45. Alif masih belum tidur. Setelah bersih-bersih sebentar, saya langsung menghampiri Alif. Saya meminta maaf pada Alif karena harus kembali pulang malam. Pada Alif saya ceritakan apa saja yang hari ini saya kerjakan di kantor.

Alif nampak memperhatikan apa yang saya katakan. Saya memang sering mengajak Alif mengobrol meskin mungkin ia belum memahami perkataan saya. Setelah membaca tahapan berbahasa di materi Level 5, yaitu mendengar-berbicara-membaca-menulis, saya makin semangat mengajak Alif mengobrol. Semakin banyak kosakata yang Alif dengar dari saya, semoga bisa menstimulus kemampuan bicara Alif.

Setelah mengobrol sebentar, saya mengajak Alif untuk membaca buku. Buku yang saya ambil berjudul, "Abu Bakar Sang Penyabar". Saat lembar demi lembar halaman buku saya buka dan bacakan untuknya, Alif nampak memperhatikan. Sesekali saya juga mendekatkan buku tersebut pada tangan Alif untuk melatihnya meraih dan memegang benda.

Selesai buku kami baca, saya lalu menuliskan isi buku yang baru saja Alif baca itu ke dalam potongan kertas berbentuk bulat dan berwarna kuning seperti buah jeruk. Lalu, saya tempelkan kertas tersebut di pohon Literasi Alif. "Besok, kita lanjut lagi ya Dek", ucap saya pada Alif.

#GameLevel5
#Tantangan10hari
#KelasBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst

Rabu, 01 November 2017

Tantangan Level 5: Iqra! Bacalah!

Setelah 3 bulan tertatih-tatih beradaptasi dengan aktivitas sebagai ibu baru, terfikir oleh saya untuk mencoba kembali ke Kelas Bunda Sayang. Tak terasa, materi kelas sudah sampai pada materi ke -5, Menstimulus Anak agar Gemar Membaca. Bismillah, saya mencoba menjawab tantangan Level 5 ini.

Sejak Alif berusia 1,5 bulan, saya mulai membacakan buku cerita untuknya. Buku yang kami miliki baru seri Halo Balita, High Contrast Book dan Rubrik Permata di Majalah Ummi. Saya biasanya membakan buku untuk Alif di pagi hari dan atau sore hari setelah Alif mandi dan menyusu. Kedepannya, jadwal tersebut insyaAllah akan saya konsistenkan.

Sesuai dengan apa yang ditugaskan dalam Level 5 ini, saya membuat pohon literasi untuk menempelkan judul buku/materi apa saja yang sudah saya bacakan pada Alif setiap hari. Saya memanfaatkan kertas kado sisa untuk membuat pohon (batang dan daun) literasinya. Sementara untuk buahnya, saya memakai kertas bufalo warna-warni. Pada gambar buah tersebut saya tuliskan pengetahuan apa saja yang ada dalam buku yang Alif baca. Pada buah pertama yang kami tempelkan hari ini, saya tuliskan isi High Contrast Book berjudul "Aku" yang tadi sore (dan hari-hari sebelumnya) sudah saya bacakan untuk Alif.

Dengan demikian, game level 5 baru saja kami mulai. Mudah2an kami istiqomah di hari-hari selanjutnya walaupun di akhir tahun anggaran seperti ini kesibukan kantor tengah mendera.

*maaf bahasa saya kadang-kadang lebai seperti ini. :-D

#GameLevel5
#Tantangan10Hari
#KuliahBunsayIIP
#ForThingstoChangeIMustChangeFirst