Translate

Senin, 30 April 2018

Tantangan Level 10 : Mari Mendongeng #7

Jojo si ayam jago beserta teman-temannya hingga hari ini masih sangat menarik bagi Alif. Ketika saya sedang memakaikan baju Alif setelah ia mandi pagi, terdengar ayam jago berkokok. "Tuh Dek, ayamnya udah datang!", saya mengawali dialog. Dengan cepat Alif mencari-cari sumber suara kokok ayam tersebut.

Saya lalu melanjutkan, "Waaah, kamu udah datang ya Yam? Udah mandi kah? Alif baru selesai mandi ni. Lagi ganti baju. Tungguin ya Yam. Habis ini kita main bareng."

Kedatangan kawanan ayam ini selalu bisa mencuri perhatian Alif. Saat ia sudah bosan di dalam rumah, saya kadang mengajaknya keluar untuk melihat ayam, "Kamu lagi apa Yam? Cari makan ya?"

"Tuh Dek, ayamnya makan bareng teman-temannya. Mereka rukun banget yaa. Yuk kita hitung ada berapa ayamnya!" Saya pun mulai menghitung sambil menunjuk ayam satu per satu.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Tantangan Level 10 : Mari Mendongeng #6

Alif memiliki boneka berbentuk ikan Nemo dan bantal guling bergambar tokoh Angry Bird. Saya dan suami sering menjadikan dua benda tersebut sebagai sarana mendongeng pada Alif.

"Halo Alif. Aku nemo, si ikan gembul. Aku suka makan banyak lho. Makanya aku gendut. Kamu kalau makan yang banyak ya!" Itulah salah satu contoh dialog Nemo pada Alif. Saya membuat suara khusus yang menandakan Nemo yang berbicara. Saya berbicara sambil menggerak-gerakkan boneka tersebut di depan Alif. Sepersekian menit perhatian Alif menuju pada boneka berwarna merah kuning ini.

Suami saya juga sering melakukan ini pada Alif. Ketika saya sedang sibuk di dapur atau sedang menyiapkan peralatan mandi Alif, sayup-sayup saya mendengar suami saya mendongeng dengan tokoh Nemo ini. Lucu sekali mendengarnya. Sepertinya kegiatan ini bisa meningkatkan bounding antara Alif dengan abinya.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Kamis, 26 April 2018

Tantangan Level 10 : Mari Mendongeng #5

Di usia 9 bulan ini, salah satu milestone perkembangan bahasa Alif adalah sudah mengerti beberapa instruksi sederhana. Contohnya, "Sayang Abi dulu Dek!". Alif pun langsung menyorongkan bibir dan wajahnya ke arah abinya hingga mendarat ke pipi sang abi. Contoh lainnya adalah, "Alif mau baca buku? Ambil bukunya Nak!" Alif kemudian mengambil satu buku yang paling dekat dengan jangkauannya.

Mulailah saya membacakan isinya sembari menunjuk gambar yang ada dalam buku, "Dikisahkan sebuan negeri bernama Babilonia....". Beberapa detik Alif bisa fokus memperhatikan apa yang saya lakukan. Selanjutnya? Terserah dia, hehe.

Alif biasanya membolak-balik halaman buku semau dia. Saat itulah kreativitas saya dalam mendongeng diuji. Misalnya ketika Alif membuka halaman tentang masa kanak-kanak Nabi Ibrahim, saya katakan "Nih Dek, Nabi Ibrahim main sama Abi dan Uminya. Alif biasanya main juga sama Abi dan Umi kan?"

Dalam sehari, saya dan abinya bisa membecakan 4 atau 5 buku pada Alif. Sampai-sampai kami hafal betul hampir semua isi buku Alif. Saking hafalnya ini, kami kadang bercerita dengan bahasa kami sendiri. Ternyata ini membuat kami semakin kreatif menyisipkan nilai-nilai kebaikan melalui cerita.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Senin, 23 April 2018

Tantangan Level 10 : Mari Mendongeng #4

Dialog dengan Jojo Si Ayam Jago masih terus kami lanjutkan di hari berikutnya. Temanya pun berganti-ganti.

Melihat truk pengangkut sawit yang sangat sering melintas di jalan depan rumah kami, tercetus ide untuk membuat cerita tentang truk. "Waah, truknya banyak banget ya Dek. Ngangkut apa kamu, Truk? Rumahmu dimana? Mau kemana?" Bla.. Bla.. Bla.

Saya baru menyadari ternyata benda-benda di sekitar kita bisa saja menjadi bahan cerita yang menarik bagi anak. Kuliah Bunda Sayang Level 10 ini menjadi pemantik kreativitas saya membuat cerita. Hari-hari saya dan Alif pun menjadi lebih berwarna.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Tantangan Level 10 : Mari Mendongeng #3

Di hari ke-3, saya masih mendongeng dengan tokoh yang sama yaitu Si Jojo, ayam jago milik tetangga. Hari itu, si Ayam datang mencari makan bersama temannya yang juga seekor ayam jago. Kami memberinya nama, si Jogi.

"Jojo, kamu sering banget main sama si Jogi. Kalian sahabat baik ya?", saya memulai cerita. "Iya, Alif. Jogi ini sahabat baikku. Kami sering bermain bersama dan suka saling membantu. Apakah kamu punya sahabat, Alif?", kata Si Jojo. Dialog dengan tema sahabat ini kami lanjutkan.

Bagi saya, kegiatan ini sangat menyenangkan. Sepertinya Alif pun senang. Semoga ini bisa mengasah kreativitas saya sekaligus mengembangkan imaginasi Alif.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Tantangan Level 10 : Mari Mendongeng #2

Sekitar jam 10 pagi ketika kami duduk-duduk di depan rumah, tiba-tiba seekor ayam jago tetangga dan beberapa ayam datang ke halaman rumah kami. "Waah, Si Jojo baru datang ya Dek. Kok siang banget? Ada apa ya?" Ide mendongeng pun kemudian muncul.

"Maaf ya Alif, aku baru datang main. Tadi malam kan hujan, ada induk ayam dan anak-anaknya yang kebingungan arah jalan pulang. Mereka pun kehujanan. Lalu aku membatu mereka berteduh di rumahku. Mereka tidur di rumahku sampai tadi bagi. Setelah itu aku mengantar mereka pulang ke rumahnya. Bla.. bla.. bla.."

Lagi-lagi, Alif nampak memperhatikan cerita saya. Dia tertawa tiap kali saya menirukan suara ayam berkokok.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Tantangan Level 10 : Mari Mendongeng #1

Saya suka membacakan cerita pada Alif. Buku cerita yang sudah Alif miliki antara lain Seri Halo Balita, Seri Kisah dalam Al Quran, Seri Kisah Teladan, Seri Kisah Nabi, Seri Sahabat Rasulullah dan 1 buah buku dongeng fabel.

Teknik olah vokal dan ekspresi sudah saya pelajari sejak dulu saya mengikuti lomba story telling ketika SMP. Alif sering tertawa girang ketika saya mengeluarkan suara-suara yang berbeda saat membacakan cerita. Ekspresi wajah saya pun kadang membuatnya tertawa.

Sejauh ini, kegiatan mendongeng yang saya lakukan baru sebatas membacakan cerita dari buku untuk Alif. Sesekali, saya mengajaknya berdialog dengan hewan-hewan yang ada di setikar rumah kami misalnya ayam dan kucing. Berdialog seolah mereka juga punya aktivitas sebagaimana aktivitas manusia. Saat Alif berlama-lama ganti baju misalnya, saya katakan, "Tuh, ayamnya berkokok, dek. Itu lagi nungguin Alif lho. Ayo buruan ganti bajunya. Bilang ke ayam, tunggu ya yam, Alif lagi ganti baju, nanti kita main bareng." Karena Alif suka ayam, suara kokok ini pun mampu mengambil alih fokusnya beberapa detik. Lumayan, hehe.

Di hari pertama mengerjakan tantangan 10 hari, saya membuat dongeng dengan tokoh ayam jago milik tetangga yang sering main di sekitar rumah kami. "Waah, ayamnya pagi-pagi udah main. Pasti tadi bangunnya pagi banget ya Dek. Udah sholat Subuh belum Yam? Bla bla bla.." Alif mendengarkan dongeng saya sembari memperhatikan polah tingkah si ayam jago mencari makan di halaman rumah kami.

#Tantangan10Hari
#Level10
#KuliahBunsayIIP
#GrabYourImagination

Sabtu, 07 April 2018

Tantangan Level 9 : Think Creative #10

Kami akan mengirimkan se-jirigen madu murni hutan Kalimantan ke orang tua di Jawa. Suami saya mencari tahu bagaimana cara mengirim madu tersebut via kantor pos. Ternyata, madu perlu dikemas dengan kayu yang kuat agar botol madu tidak mudah pecah di perjalanan.

Proses pengemasan dengan kayu bisa diserahkan ke petugas kantor pos dengan biaya pengemasan sebesar Rp30.000. Karena di rumah kami masih memiliki sisa kayu pembuatan ruang belajar Aif, suami saya memutuskan untuk mengemas sendiri madu tersebut.

Tak butuh waktu berjam-jam, suami saya selesai mengemas madu tersebut dengan kokoh. Madu pun siap dikirim. Suami saya memang hemat, cermat dan bersahaja. Hehe.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Tantangan Level 9 : Think Creative #9

Di usia 8 bulan ini, Alif mulai ingin berdiri dengan berpeganan pada sesuatu. Dari posisi duduk, ketika bertemu dengan suatu tempat pegangan, ia akan berusaha berdiri.

Saya memilihkan tempat berpegangan yang kiranya aman antara lain, kursi plastik, keranjang tempat baju cucian dan galon air. Di tempat-tempat sederhana itu Alif nampak senang belajar berdiri.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Tantangan Level 9 : Think Creative #8

Saya ingin mengajari Alif doa-doa harian. Namun, ada beberapa doa yang saya belum hafal seperti doa memakai pakaian, doa ketika bercermin dst. Oleh karena itu saya mesti menghafalkan sembari mengajarkannya pada Alif.

Hari ini saya menuliskan lafal dan terjemahan "doa memakai pakaian" di papan tulis yang saya letakkan di ruang belajar Alif. Sembari bermain dengan Alif, saya membacakan doa tersebut keras-keras secara berulang-ulang. Dengan sering mendengarkan bacaan saya, semoga Alif mudah hafal.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Rabu, 04 April 2018

Tantangan Level 9 : Think Creative #7

Tinggal di rumah dinas membuat saya dan suami untuk menahan diri dari membeli perabot rumah tangga yang beraneka ragam. Selain karena ada kemungkian dipindahtugaskan dalam beberapa tahun ke depan, salah satu alasannya adalah agar kami bisa lebih berhemat.

Sekian tahun hidup merantau semakin mengasah kreativitas suami saya. Semakin hari, nampaknya tangannya kian terampil membuat perabot rumah tangga dari bahan sederhana. Meja laptop dan meja dapur sudah dibuatnya. Bahkan, beliau membuatkan ruang belajar untuk Alif dan dapur tambahan. Yes, diuat dengan ide dan tenaga bliau dibantu beberapa tetangga.

Hari ini, satu karya dibuatnya lagi yaitu meja untuk meletaknya alat-alat masak yang memerlukan energi listrik. Bahan-bahannya dari kayu sisa pembuatan ruang belajar Alif. Hanya dalam beberapa jam, si meja baru sudah jadi dan bertengger manis di dapur kami.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Tantangan Level 9 : Think Creative #6

Per akhir Februari lalu saya sudah mengundurkan diri dari pekerjaan saya di ranah publik. Mulai saat itu juga, hampir 24 jam saya "bekerja" di rumah. Kini bos saya adalah Alif dan abinya.

Setelah "kembali" ke rumah, saya bersyukur bisa lebih cermat mengamati Alif dari tumbuh kembang hingga gaya belajarnya. Dengan begitu, insyaAllah saya bisa memilih pendekatan yang lebih tepat untuk menjawab segala tantangan yang sedang dihadapi Alif.

Seperti pekan ini, Alif sedang belajar merangkak. Untuk membantu memudahkannya merangkak, saya membelikannya karpet plastik yang agak tebal. Harapannya, permukaan karpet yang lumayan empuk ini bisa meminimalisir risiko cidera saat belajar merangkak.

Saya memilihkan karpet yang bergambar tulisan angka dan huruf yang disertai ilustrasi warna warni. Saat kami bermain di atas karpet ini, saya bisa mendapat banyak inspirasi untuk mengajak Alif bercerita tentang sesuatu yang ada hubungannya dengan gambar di karpet. Sambil menyelam minun air, bukan? Hehe.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Minggu, 01 April 2018

Tantangan Level 9 : Think Creative #5

Pagi ini Alif kembali melakukan GTM walaupun saya memberinya bubur lumat. Ia hanya mau makan beberapa suap lalu berhenti. Makan siang ia makan lebih banyak tetapi hanya menghabiskan setengah porsinya.

Saat makan sore saya memberinya bubur lumat lalu bubur kasar. Masih sama, ia makan dengan kurang lahap.

Setelah maghrib, Alif melihat saya makan malam. Alif mendekat ke Arah saya dan ingin meminta makanan yang saya makan. Spontan saya berfikir mungkin Alif ingin makan memakai alat makan yang sama seperti yang saya pakai.

Saya mengambilkan mangkok dan sendok yang persih seperti yang saya pakai lalu saya isi dengan buburnya yang kebetulan masih ada. Tanpa saya saring, bubur kasar ini dilahap oleh Alif. Alif nampak senang bisa makan bersama saya. Alhamdulillah, sepertinya Alif kenyang.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative

Tantangan Level 9 : Think Creative #4

Saya mulai menaikkan tekstur makanan Alif dari bubur saring ke bubur kasar tanpa disaring. Ketika pertama kali lidahnya merasai bubur yang lebih bertekstur, ia refleks mengunyah. Ia butuh waktu agak lama untuk mengunyah sesuap bubur kasar yang ia makan.

Setelah beberapa sendok, Alif menutup rapat mulutnya. Segala cara saya upayakan untuk membujuknya membuka mulut tetapi Alif tak bergeming. Ia selalu menghindari sendok yang saya arahkan ke mulutnya.

Apakah Alif belum siap dengan makanan yang kasar ya? Saat makan siang saya memutuskan untuk mengembalikan tekstur makanannya ke bubur lumat. Ternyata Alif tetap tak mau makan? Kenapa anak ini? Mau tumbuh gigi? Tidak enak badan? Bosan dengan rasa bubur yang saya buatkan? Bosan dengan suasana makan? Atau apa? Saya berusaha menyusun banyak pertanyaan sebagaimana pelajaran yang saya peroleh dari materi Kelas Bunda Sayang Level 9 ini.

Saat makan sore, Alif tetap tidak mau makan. Kali ini Alif harus makan! Seharian baru beberapa sendok makanan ia makan. Awal saya suapi, Alif hanya mau sekitar 5 sendok lalu GTM. Saya ingat dulu ketika awal MPASI, saya biasaya membacakan lagu Tik Tik Bunyi Hujan seperti sedang membaca puisi dengan gaya sangat ekspresif. Walaupun cara ini lama-lama sudah dirasa bosan oleh Alif. Kali ini saya akan mencobanya lagi. Bismillah.

Tak dinyana, Alif tertawa bahagia! "Sambil makan ya Nak! Haak haaak, uuum!" Lap lap, Alif makan dengan lahap. Semangkuk bubur lumatnya pun berhasil ia habiskan.

#Tantangan10Hari
#Level9
#KuliahBunsayIIP
#ThinkCreative