Senin (18/5) terjadi kehebohan di kalangan HHFC, Hikmat Hardono Fans Club. Pasalnya, sang idola, Pak Hikmat Hardono dijadwalkan tampil di acara Kupas Ketujuh di Metro TV. Hanya dalam hitungan menit, kabar ini langsung tersebar di berbagai grup media sosial. Semua yang mengaku sebagai anggota sejati HHFC dengan segala cara memastikan untuk tidak melewatkan acara yang tayang live, jam 20.00 itu.
Sebagai anggota fanatik HHFC, saya tentu saja sangat ingin menyaksikan secara langsung kemunculan idola saya itu. Karena di kos saya tidak ada TV, saya sengaja pergi ke kos Rosi, teman saya, untuk menumpang menonton acara yang bertajuk Wajah Pendidikan Negeri Ini.
Betapa girangnya hati saya bisa melihat Pak HH tampil di layar kaca. Aura kecerdasan dan kebijaksanaan beliau memancar, membuat saya semakin mantap dan bangga menyebut diri saya sebagai anggota sejati HHFC. Ah, seandainya... Seandainya apa? Tak usah dilanjutkan ya! Haha.
Saya pun khusyuk menyimak perkataan Pak HH. Saya hanya bisa ndlongop mendengar setiap kata yang beliau ucapkan. Kalimatnya sangat efektif, tak ada kata yang sia-sia, semua berisi meaning tertentu. Bahkan, jika kita mau menranskrip setiap kata yang beliau ucapkan, pasti jadilah paragraf yang bisa dengan mudah dipahami oleh pembaca sekalipun pembaca tidak mendengarkan kata-kata tersebut saat diucapkan oleh beliau, penuturnya.
Berikut beberapa kalimat beliau yang sempat ditranskrip oleh angggota HHFC. "Saya kira yang kita butuhkan adalah gambaran besar mengenai pengembangan karier guru". "Kami percaya bahwa untuk memajukan pendidikan harus didukung dengan gerakan-gerakan masyarakat yang kuat. Namun, tidak melupakan bahwa peran negara harus efektif."
Begitulah orang pintar. Kata-katanya tidak berbelit-belit. Semua terstruktur dengan rapih dan mudah dipahami. Daripada banyak bicara, mereka lebih memilih banyak bekerja. Sekalipun perlu untuk berbicara, mereka tidak berbicara panjang lebar. Mereka memilih diksi dan pola kalimat yang sederhana namun sangat bermakna. Bahkan nyaris tak ada kata-kata yang terbuang sia-sia.
Semoga suatu saat saya bisa menjadi orang yang seperti itu.
Sebagai anggota fanatik HHFC, saya tentu saja sangat ingin menyaksikan secara langsung kemunculan idola saya itu. Karena di kos saya tidak ada TV, saya sengaja pergi ke kos Rosi, teman saya, untuk menumpang menonton acara yang bertajuk Wajah Pendidikan Negeri Ini.
Betapa girangnya hati saya bisa melihat Pak HH tampil di layar kaca. Aura kecerdasan dan kebijaksanaan beliau memancar, membuat saya semakin mantap dan bangga menyebut diri saya sebagai anggota sejati HHFC. Ah, seandainya... Seandainya apa? Tak usah dilanjutkan ya! Haha.
Saya pun khusyuk menyimak perkataan Pak HH. Saya hanya bisa ndlongop mendengar setiap kata yang beliau ucapkan. Kalimatnya sangat efektif, tak ada kata yang sia-sia, semua berisi meaning tertentu. Bahkan, jika kita mau menranskrip setiap kata yang beliau ucapkan, pasti jadilah paragraf yang bisa dengan mudah dipahami oleh pembaca sekalipun pembaca tidak mendengarkan kata-kata tersebut saat diucapkan oleh beliau, penuturnya.
Berikut beberapa kalimat beliau yang sempat ditranskrip oleh angggota HHFC. "Saya kira yang kita butuhkan adalah gambaran besar mengenai pengembangan karier guru". "Kami percaya bahwa untuk memajukan pendidikan harus didukung dengan gerakan-gerakan masyarakat yang kuat. Namun, tidak melupakan bahwa peran negara harus efektif."
Begitulah orang pintar. Kata-katanya tidak berbelit-belit. Semua terstruktur dengan rapih dan mudah dipahami. Daripada banyak bicara, mereka lebih memilih banyak bekerja. Sekalipun perlu untuk berbicara, mereka tidak berbicara panjang lebar. Mereka memilih diksi dan pola kalimat yang sederhana namun sangat bermakna. Bahkan nyaris tak ada kata-kata yang terbuang sia-sia.
Semoga suatu saat saya bisa menjadi orang yang seperti itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar