Hari/Tanggal : Rabu, 2 Desember 2015
Jam : 19.30-21.30
Pemateri : Ustad Nuzul Dzikri, Lc
Tempat : Masjid Agung Al-Azhar
Di awal ceramah Ustad menyampaikan pesan Allah yang termaktub dalam QS. Az-Zumar: 9, "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang mengetahui (berilmu) sudah pasti berbeda dengan yang tidak mengetahui.
Agama Islam adalah agama dalil (ilmu). Ayat pertama yang Allah turunkan pada Rasulullah diawali dengan kata Iqra (bacalah). Ini berarti kita sebagai muslim harus banyak membaca (mencari ilmu).
Allah juga memerintahkan umat Islam untuk melakukan sesuatu perbuatan atau ibadah berdasarkan ilmu, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Isra: 36, "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya." Rasulullah mempertegas wajibnya menuntut ilmu ini dalam sebuah Hadist riwayat Ibnu Majah, "Menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim."
Saat ini, majelis ilmu secara umum sudah tidak mempunyai daya tarik. Ini karena banyak dari kita tak tau keutamaan mencari ilmu. Salah satu sifat manusia adalah ia akan melakukan sesuatu jika sesuatu itu ada manfaatnya. Misalnya begini, ada diskon 95% di sebuah mall. Pasti banyak orang yang datang karena mereka tau keuntungan yang mereka dapatkan. Nah, demikian juga dengan mentuntut ilmu. Jika kita paham betul keuntungan (keutamaan) yang akan kita dapatkan dari mencari ilmu, tentu kita akan bersemangat menghadiri majelis ilmu. Apa saja keutamaan mencari ilmu, yuk kita simak bersama-sama!
Jalan Pintas ke Surga
Jika dari Jakarta kita ingin pergi ke Bandung, kita memilih lewat Tol Cipularang atau memutar lewat Puncak? Tentu, kita akan memilih Tol Cipularang karena itu yang lebih cepat, bukan? Untuk masuk surga kita pasti juga akan memilih jalan yang lebih cepat (jalan pintas). Menuntut ilmu adalah jalan pintas untuk masuk surga.
Rasulullah SAW menjelaskan dalam satu hadist riwayat Muslim, "Siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan mudahkan jalan menuju surga untuknya." Sementara itu, bagi orang yang mengajak orang lain untuk mencari ilmu, Rasulullah menjelaskannya dalam hadist lain yang masih diriwayatkan oleh Imam Muslim, "Siapa mengajak kepada petunjuk, ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka."
Pembuktian Cinta
Salah satu cara pembuktian cinta kita pada Allah dan Rasulnya adalah dengan cara menuntut ilmu. Cinta kepada makhluk saja perlu dibuktikan, apalagi cinta kepada Allah dan Rasulullah? Ketika kita mencintai seseorang, kita biasanya akan mencari tau informasi apapun tentang orang yang kita cintai (kepo); tentang makanan kesukaannya, keluarganya, teman-temannya dan seterusnya. Jika kita benar-benar mencintai Allah dan Rasul-Nya, tentu kita akan melakukan hal yang sama, mencari tau apa yang Allah dan Rasul sukai. Misalnya, apa makanan kesukaan Rasulullah? Apa yang membuat Allah senang/murka? Inilah yang seharusnya kita cari tahu (pelajari). Kita harus punya waktu untuk duduk mengkaji Al-Quran.
Syair ulama, "Setiap laki-laki mengaku mencintai Laila tapi Laila tidak mencintainya. Setiap orang mengaku mencintai Allah tapi Allah dustakan dia di hari kiamat kalau dia tidak membuktikannya"
Mengangkat Derajat
".....Niscaya Allah akan akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat" (QS. Al-Mujadilah: 11). Ini menjelaskan bahwa di akhirat nanti Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu. Imam Syafi'i mengakatan, "Barang siapa yang ingin sukses di akhirat, maka ia harus tau ilmunya."
Pahala yang Besar
"Barang siapa yang berjalan ke masjid/ ke tempat menuntut ilmu dengan tujuan hanya mengkaji ilmu Allah, maka pahalanya sama dengan pahala naik haji." (HR. Tabrani). Suatu ketika, Rasulullah pernah bertanya pada para sahabat "Wahai para sahabatku, siapa yang ingin pergi ke Buthan dan Akik (pasar unta) untuk mendapat 2 unta merah (qamawain) secara gratis dan halal setiap hari?" Sahabat berkata : "Jelas kita mau ya Rasulullah." Dan para sahabat mau beranjak ke Buthan dan Akik. Lalu Rasulullah berkata : “Sebelum pergi ke sana kenapa tidak pergi ke masjid untuk mengkaji 2 ayat Al Qur’an karena 2 ayat itu lebih utama dari 2 unta dan 3 ayat itu lebih mahal dari 3 unta. Dan 4 ayat itu lebih mahal dari 4 unta, dan seterusnya." Menurut Imam Nawawi, ini menunjukkan bahwa ilmu lebih mulia daripada harta.
Tentang kemuliaan ilmu ini, Allah berfirman dalam QS. Yusuf: 58, "Katakanlah Muhammad, "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan." Kenapa demi gaji kita rela pergi ke kantor dari pagi sampai malam? Sedangkan untuk mencari ilmu kita tidak punya waktu? Sebagaimana kita mencari rezeki dunia yang tidak seberapa, maka seharusnya kita punya waktu untuk terus menuntut ilmu agama.
Nanti, di akhirat, akan ada orang-orang yang menyesal kenapa semasa hidup di dunia tidak mau meluangkan waktunya untuk mencari ilmu. Allah menerangkan hal ini melalui QS. Al-Mulk: 10, "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala" Semoga kita tidak termasuk dalam orang-orang yang menyesal itu. Aamiin.
Jam : 19.30-21.30
Pemateri : Ustad Nuzul Dzikri, Lc
Tempat : Masjid Agung Al-Azhar
Di awal ceramah Ustad menyampaikan pesan Allah yang termaktub dalam QS. Az-Zumar: 9, "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Ayat ini menjelaskan bahwa orang yang mengetahui (berilmu) sudah pasti berbeda dengan yang tidak mengetahui.
Agama Islam adalah agama dalil (ilmu). Ayat pertama yang Allah turunkan pada Rasulullah diawali dengan kata Iqra (bacalah). Ini berarti kita sebagai muslim harus banyak membaca (mencari ilmu).
Allah juga memerintahkan umat Islam untuk melakukan sesuatu perbuatan atau ibadah berdasarkan ilmu, sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Isra: 36, "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya." Rasulullah mempertegas wajibnya menuntut ilmu ini dalam sebuah Hadist riwayat Ibnu Majah, "Menuntut ilmu itu wajib hukumnya bagi setiap muslim."
Saat ini, majelis ilmu secara umum sudah tidak mempunyai daya tarik. Ini karena banyak dari kita tak tau keutamaan mencari ilmu. Salah satu sifat manusia adalah ia akan melakukan sesuatu jika sesuatu itu ada manfaatnya. Misalnya begini, ada diskon 95% di sebuah mall. Pasti banyak orang yang datang karena mereka tau keuntungan yang mereka dapatkan. Nah, demikian juga dengan mentuntut ilmu. Jika kita paham betul keuntungan (keutamaan) yang akan kita dapatkan dari mencari ilmu, tentu kita akan bersemangat menghadiri majelis ilmu. Apa saja keutamaan mencari ilmu, yuk kita simak bersama-sama!
Jalan Pintas ke Surga
Jika dari Jakarta kita ingin pergi ke Bandung, kita memilih lewat Tol Cipularang atau memutar lewat Puncak? Tentu, kita akan memilih Tol Cipularang karena itu yang lebih cepat, bukan? Untuk masuk surga kita pasti juga akan memilih jalan yang lebih cepat (jalan pintas). Menuntut ilmu adalah jalan pintas untuk masuk surga.
Rasulullah SAW menjelaskan dalam satu hadist riwayat Muslim, "Siapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan mudahkan jalan menuju surga untuknya." Sementara itu, bagi orang yang mengajak orang lain untuk mencari ilmu, Rasulullah menjelaskannya dalam hadist lain yang masih diriwayatkan oleh Imam Muslim, "Siapa mengajak kepada petunjuk, ia mendapatkan pahala seperti pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka."
Pembuktian Cinta
Salah satu cara pembuktian cinta kita pada Allah dan Rasulnya adalah dengan cara menuntut ilmu. Cinta kepada makhluk saja perlu dibuktikan, apalagi cinta kepada Allah dan Rasulullah? Ketika kita mencintai seseorang, kita biasanya akan mencari tau informasi apapun tentang orang yang kita cintai (kepo); tentang makanan kesukaannya, keluarganya, teman-temannya dan seterusnya. Jika kita benar-benar mencintai Allah dan Rasul-Nya, tentu kita akan melakukan hal yang sama, mencari tau apa yang Allah dan Rasul sukai. Misalnya, apa makanan kesukaan Rasulullah? Apa yang membuat Allah senang/murka? Inilah yang seharusnya kita cari tahu (pelajari). Kita harus punya waktu untuk duduk mengkaji Al-Quran.
Syair ulama, "Setiap laki-laki mengaku mencintai Laila tapi Laila tidak mencintainya. Setiap orang mengaku mencintai Allah tapi Allah dustakan dia di hari kiamat kalau dia tidak membuktikannya"
Mengangkat Derajat
".....Niscaya Allah akan akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat" (QS. Al-Mujadilah: 11). Ini menjelaskan bahwa di akhirat nanti Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu. Imam Syafi'i mengakatan, "Barang siapa yang ingin sukses di akhirat, maka ia harus tau ilmunya."
Pahala yang Besar
"Barang siapa yang berjalan ke masjid/ ke tempat menuntut ilmu dengan tujuan hanya mengkaji ilmu Allah, maka pahalanya sama dengan pahala naik haji." (HR. Tabrani). Suatu ketika, Rasulullah pernah bertanya pada para sahabat "Wahai para sahabatku, siapa yang ingin pergi ke Buthan dan Akik (pasar unta) untuk mendapat 2 unta merah (qamawain) secara gratis dan halal setiap hari?" Sahabat berkata : "Jelas kita mau ya Rasulullah." Dan para sahabat mau beranjak ke Buthan dan Akik. Lalu Rasulullah berkata : “Sebelum pergi ke sana kenapa tidak pergi ke masjid untuk mengkaji 2 ayat Al Qur’an karena 2 ayat itu lebih utama dari 2 unta dan 3 ayat itu lebih mahal dari 3 unta. Dan 4 ayat itu lebih mahal dari 4 unta, dan seterusnya." Menurut Imam Nawawi, ini menunjukkan bahwa ilmu lebih mulia daripada harta.
Tentang kemuliaan ilmu ini, Allah berfirman dalam QS. Yusuf: 58, "Katakanlah Muhammad, "Dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik daripada apa yang mereka kumpulkan." Kenapa demi gaji kita rela pergi ke kantor dari pagi sampai malam? Sedangkan untuk mencari ilmu kita tidak punya waktu? Sebagaimana kita mencari rezeki dunia yang tidak seberapa, maka seharusnya kita punya waktu untuk terus menuntut ilmu agama.
Nanti, di akhirat, akan ada orang-orang yang menyesal kenapa semasa hidup di dunia tidak mau meluangkan waktunya untuk mencari ilmu. Allah menerangkan hal ini melalui QS. Al-Mulk: 10, "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala" Semoga kita tidak termasuk dalam orang-orang yang menyesal itu. Aamiin.
sumber gambar : iic.industri.undip.ac.id |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar