Karena ber-KKN di pulau wisata, bukankah aneh kalau pulang ke Jawa tanpa membawa oleh-oleh? Makanya, sebelum pulang aku membeli beberapa oleh-oleh seperti dodol lidah buaya, kopi lombok, gantungan kunci dan kaos untuk aku berikan kepada saudara dan teman-teman. Rida, sebagai salah satu sahabat dekatku, aku oleh-olehi dia kaos. Kebetulan saat itu dia mau berangkat ke Jepang. Jadi, dia bisa bawa kaos itu supaya tak dia lupakan aku walaupun akan setahun tak ketemu. Hehe..Yap, dan benar saja, kaos itu dibawanya sampai ke negerinya Doraemon itu. Oke, walaupun aku belum pernah ke sana, setidaknya kaos yang ku beli sudah lebih dulu terbang ke sana. Nanti semoga aku segera bisa menyusul. (Tapi ternyata, sampai penghujung 2014, aku belum juga berkesempatan melihat sakura langsung di negerianya. Sakitnya tuh di sini T_T huaaaa....)
Waktu melesat secepat ayunan katana para samurai. Akhir 2011 Rida kembali ke tanah air. Tak beberapa lama kemudian, aku wisuda. Aku lalu mengikuti program Indonesia Mengajar dan selama setahun berikutnya ditugaskan di Bima, NTB. Menjelang akhir 2012 Rida lulus dan langsung bekerja di Bekasi. Tentu saja, selama lebih dari setahun kami sama sekali tak bertemu. Kami mulai kembali sering bertemu sejak Januari 2014 karena aku bekerja di Jakarta. Kami nonton film, makan, belanja dan jalan-jalan mengunjungi tempat-tempat menarik di Ibukota. Aku berkunjung ke kosnya dan dia berkunjung ke kosku. Hmmm.. tapi aku baru sekali saja ke kosnya sedangkan Rida sudah berkali-kali ke kosku. Hehe.. Ini karena kosku tidak terlalu jauh dari Jakarta Pusat, tempat kami biasa menghabiskan Sabtu sore. Kecuali itu, kosku cukup luas sehingga tidak kesempitan kalau ada teman yang menginap. (Saking luasnya, bisa buat koprol juga lho! Aku pernah mencobanya. Heheee). Alasan lainnya, di dekat kosku ada taman yang bisa dipakai untuk berolah raga di Minggu pagi. Rida suka sekali lari pagi di sana.
Nah, setiap menginap di kosku, Rida selalu memakai kaos bergambar Pulau Lombok yang 4 tahun lalu aku berikan ke dia. Selalu, tak sekalipun tidak. Dalam hati, ini Rida apa gak punya baju lain apa ya? Hehe.. Tapi gak mungkin lah, penerjemah di perusahaan multinasional masa' tidak kuat beli kaos sih? (Ini cuma bercanda lho, hehee).
Daripada terus penasaran, aku pun memberanikan diri bertanya, "Kok Rida kalau ke sini selalu pakai baju lombok itu, sih? Padahal udah kekecilan dan pudar warnanya gitu." (Kaos itu warna dasarnya putih, tapi karena sudah sering dipakai selama 4 tahun, warnanya sudah berubah menjadi krem kecoklatan). Dia menjawab, "Iya, ini kan pemberian Dita. Jadi aku mau pakai tiap aku ke sini." Ou ou ouu, tak perlu dia lanjutkan pun, aku sudah paham maksudnya. Ah Rida, dia selalu punya cara-cara sederhana untuk menjaga persahabatan kami. Terima kasih Rida.
Tahun ini, usia persahabatan kami sudah memasukai tahun ke-8. Semoga Allah SWT selalu mempertemukan kami di waktu dan tempat yang Dia berkahi. Semoga nanti kami kembali dikumpulkan di syurga-Nya. Aamiiin Yaa Rabb.
2009 |
2010 |
2011 |
2012 |
2014 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar