Translate

Rabu, 29 April 2015

Arti Sebuah Panggilan



Halooo, perkenalkan, nama anak ini adalah Rafi. Ia sedang dalam perjalanan dari Jakarta menuju Klaten bersama kakek neneknya dengan menumpang kereta api. Kebetulan, tempat duduk mereka berdekatan dengan tempat duduk saya di gerbong 3.  

Rafi tergolong anak yang sulit untuk bergaul dengan orang baru. Lebih dari tiga jam saya mencoba mengajaknya bicara, namun sepatah jawaban pun tak keluar dari bibir mungilnya . Setiap kali saya melontarkan pertanyaan padanya, "Rafi, itu lho ditanya sama Mbak. Jawab sayang!", begitu berulang-ulang sang nenek meminta anak yang belum genap berumur empat tahun ini agar menjawab pertanyaan saya.

Saya tak patah arang. Akhirnya anak ini mau menunjukkan perhatiaannya setelah saya mengajarinya berhitung dengan bernyanyi,

"Satu dua tiga empat lima enam tujuh delapan
siapa rajin ke sekolah cari ilmu sampai dapat
sungguh senang, amat senang
bangun pagi-pagi sungguh senang"

Entah berapa kali saya mengulang lagu itu hingga akhirnya Rafi mau menggerakkan bibir menyanyikan lagu itu bersama saya. Kami juga menghitung tempat duduk yang ada di gerbong yang membawa kami ke Klaten ini. Lama-lama saya lelah dan mulai mengantuk. Tiba-tiba, Rafi memanggil-manggil saya, "Tante, tante, ayo nyanyi lagi!" Seketika itu saya senang karena usaha saya berjam-jam mengambil hati Rafi, berbuah juga. Tapi, tunggu dulu! Ada sesuatu yang aneh. Rafi memanggil saya dengan sebutan apa? Tante? Hey, bukankah tadi neneknya mengajarinya untuk memanggil saya dengan sebutan "Mbak"? Tapi kenapa Rafi memanggil saya "Tante"?

What does it mean?


Tidak ada komentar: