Translate

Sabtu, 13 Februari 2016

Pengakuan

Teman   : Aku ngerasa nggak menonjol di kantor.
Saya       : Pingin menonjol?
Teman   : At least gak dilupakan.
Saya       : Untuk apa?
Teman   : Ngerasa pengen diakui aja.
Saya       : Untuk apa diakui?
Teman   : Dita, aku minta dikasih tausiyah.
                  Supaya tidak berharap pengakuan manusia, tapi Allah saja.
Saya       : Kata Rasulullah kalau gak salah, "Jadikan maut sebagai sebaik-baik nasihat". 
                  Semua yang ada di dunia ini hanya sementara. 
                  Yang kekal hanya kehidupan setelah mati.

Barangkali, semua orang (termasuk saya) pada dasarnya butuh pengakuan atas keberadaan kita. Dalam bahasa lainnya, ini disebut sebagai kebutuhan akan eksistensi.

Dulu, saya pernah berada dalam posisi sangat ingin diakui. Selalu ada rasa bangga ketika orang memuji apa yang saya lakukan. Selalu ada senyum pongah ketika posisi saya berada setingkat lebih unggul dibandingkan orang-orang lain. Tapi, semakin lama saya justru tidak mendapatkan kepuasan hidup yang sesungguhnya. Saya terlalu sibuk membangun citra, mengumpulkan tepuk tangan dari orang-orang sekitar. Lama-lama saya lelah.

Adalah sesuatu yang perlu saya syukuri karena seiring dengan berjalannya waktu Allah membisikkan pemahaman bahwa semua yang saya kejar itu hanyalah tujuan yang semu. Untuk apa semua pengakuan itu jika Allah tidak mengakuinya? Untuk apa pujian dari manusia jika Allah hanya akan menghinakan kita di akhirat nanti? Untuk apa semua orang mengingat kita jika Allah sama sekali melupakan kita?

Nasihat yang saya berikan untuk teman saya itu sesungguhnya juga saya tujukan untuk diri saya sendiri. Meski saya sudah paham betul bahwa yang perlu saya kejar hanya pengakuan Allah, sesekali saya masih ingin mendapat pengakuan dari manusia. Saya terkadang masih ingin bersaing dengan orang lain dalam urusan duniawi. 

Mungkin itulah gunanya teman. Semoga Allah selalu melingkupi kita dengan teman-teman yang mau meluruskan ketika jalan kita mulai bengkok.


sumber gambar : ciputraentrepreneurship.com

Tidak ada komentar: