Translate

Senin, 18 Juni 2012

Inilah Tanah Bima

Di Bandara Sultan Shalahudin, Bima. Saat pertama kali tiba di Bima
 Sabtu 16 Juni menjadi hari yang sangat spesial bagiku. Mulai hari ini, tanah Bima akan menjadi ladangku untuk membagikan ilmu yang selama ini telah aku peroleh. Tidak muluk-muluk, aku hanya ingin hidupku bermanfaat untuk orang-orang Bima sekecil apapun itu.




Jam 13.00 WITA kami tim PM4 bersembilan untuk pertama kalinya menginjakkan tanah Sultan ini. PM2 dan jajaran pemerintah Bima menyambut kedatangan kami di Bandara Shalahuddin, Bima. Rasanya ingin menangis karena menahan rasa haru yang tak terkira. Namun, apakah setahun ke depan aku bisa benar-benar mengabdikan diri untuk Bima? Inilah saatnya aku perlu kembali menengok dan meneguhkan niatku. Semoga tetap terjaga di awal, di tengah dan di akhir.

Tiba-tiba aku teringat kata-kata pamungkas yang tertulis jelas di depan pintu gerbang PUSDIK KOPASSUS, Jatijajar, Bandung, "Bila ragu-ragu, kembali sekarang juga". Apakah saat ini masih ada kesempatan untuk kembali? Tidak ada! Mata ini telah melihat angkasa Bima, paru-paru ini telah menghirup udara Bima, telinga ini telah menangkap bunyi-bunyian Bahasa Bima dan kaki inipun telah bertumpu pada tanah Bima. Ya, inilah tempat dimana sekarang aku berdiri, kemudian melangkah dan menggandeng tangan anak-anak Bima untuk bersama-sama belajar dan meraih masa depan mereka.

Aku kemudian teringat kata-kata Pak Anies Baswedan saat hari terakhir makan malam bersama kami di asrama pelatihan, "Niatmu sudah diucapkan. Ucapanmu sudah mulai dijalankan. Pelatihan sudah kalian lewati. Di hadapanmu ada samudera pengabdian. Tengoklah ke depan dengan percaya diri. Hadapi samudera pengabdian itu dengan keyakinan: kalian sampai di tujuan, kalian akan mewakili kita semua melunasi janji kemerdekaan. Kalian akan diterjang badai, dihantam ombak. Jaga stamina moral, jaga stamina intelektual dan jaga stamina fisik. Jaga kedisiplinan. Yakin terus bahwa anda hadir disana utk melunasi janji bersama kita: mencerdaskan saudara sebangsa". Mengingat pesan itu, aku serasa mendapatkan kembali semangatku yang sempat berkurang karena beberapa ketakutan dan keraguan. Esok, saat aku sudah tiba di rumah keluarga angkatku, akan kutulis pesan itu besar-besar di tembok kamarku agar semangat dan niatku tetap terjaga, untuk Bima.
PM 4 Bima bersama Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Bima

Tidak ada komentar: