Translate

Minggu, 26 Februari 2017

Tugas Ke-5, "Membuat Desain Pembelajaran"

Pekan ini, usia kehamilan saya memasuki minggu ke-19. Jika dikonversi dengan hitungan hari, maka usia janin yang saya kandung ini sudah lebih dari 120 hari. Dalam ajaran Islam disebutkan bahwa Allah SWT mulai meniupkan ruh pada janin saat janin tersebut berusia 120 hari dalam kandungan. Artinya, janin tersebut sudah memiliki nyawa. Secara medis, disebutkan bahwa di minggu ke-19 otak janin akan mengembangkan area penciuman, indra rasa, penglihatan, pendengaran dan sensasi raba. Bayi segera bisa mendeteksi kebisingan di luar rahim dan mengenali suara.

Sesuai dengan tahapan milestone anak yang saya susun di Tugas-4, maka saat ini saya sedang berada di tahapan Bunda Sayang, yaitu tahapan dimana saya fokus belajar dan mempraktikkan ilmu-ilmu tentang pengasuhan anak. Berikut ini desain pembelajaran yang telah saya susun dari berbagai sumber, yang insyaallah akan saya laksanakan selama masa kehamilan hingga kelahiran anak saya:

1. Memperbanyak doa untuk kebaikan anak.

Nabi Ibrahim ketika istrinya, Hajar, tengah hamil, beliau memperbanyak doa sebagaimana yang Allah terangkan dalam Q.S As-Shaffat: 100, "Rabbi habli minasshalihin". Yang artinya, "Duhai Tuhanku, anugerahkanlah aku seorang anak yang termasuk orang-orang shalih." 

Selain Nabi Ibrahim, Nabi Zakaria juga memperanyak doa saat istrinya tengah mengandung. Allah rekam doa Nabi Zakaria ini dalam Q.S Ali Imran: 38, "Rabbi habli milladunka dzurriyyatan thayyibatan innaka sami'udu'a". Yang artinya, "Duhai Tuhanku, karuniakan kepadaku dari sisi-Mu seorang anak yang baik, Wahai Rabbi, sesungguhnya Engkau Maha Pengabul Doa." Insyaalah saya akan merutinkan membaca kedua doa tersebut di waktu-waktu mustajab seperti saat sujud terakhir dalam sholat, setelah sholat, setelah tilawah, sepertiga malam terakhir, dst.

2. Memperbanyak beribadah

Ini untuk melatih anak agar terbiasa beribadah kepada Allah dan mendisiplinkan waktu. Misalnya, saat waktu sholat tiba, saya akan mengatakan kepadanya, "Yuk kita sholat dulu ya, Nak", sambil mengelus-elus perut. Begitu seterusnya setiap akan melaksanakan ibadah.

3. Merutikan membaca Al-Quran setiap hari, terlebih menghafalkanya

Di Tugas ke-2 "Indikator Profesionalisme Perempuan",  saya menuliskan salah satu poinnya adalah membaca Al-Quran setiap hari minimal setengah Juz beserta terjemahannya. Itu angka minimal, semoga bisa menambahkannya hingga 1 Juz. Saya juga akan menambahkan membaca surat-surat pilihan yaitu Al-Fatihah, Ar-Rahman, Maryam, Yusuf dan Al-Ikhlas. Berdasarkan penelitian seorang dokter kandungan, dari 114 surat dalam Al-Quran, janin dalam kandungan memberikan respon paling bagus terhadap 5 surat tersebut.

4. Bertutur kata yang baik.

Saya akan berusaha berbicara dengan kata-kata yang positif dan lebih menahan emosi agar tidak mudah melampiaskan kemarahan. Ini agak sulit karena memasuki trimester ke-2 ini emosi saya masih kadang kurang stabil. Tolong doakan saya agar bisa memperbaikinya ya! :-)

Setiap malam sebelum tidur, saya sudah dan akan rutin membacakan buku cerita minimal 10 menit. Temanya berganti-ganti, dari shirah nabawiyah, pengetahuan umum dan budi pekerti. Sumber bacaan sementara ini baru dari buku seri Halo Balita Retail dan Rubrik Permata dalam Majalah Ummi.

Beberapa tahun yang lalu, seorang profesor dari Jepang bernama Prof. Suzuki melakukan sebuah riset yang hasilnya menunjukkan bahwa ibu-ibu hamil yang rajin memberikan stimulus pada janinnya (termasuk stimulus suara) terbukti memiliki anak-anak yang lebih sehat dan lebih cerdas saat mereka dewasa kelak. Inilah yang mendasari saya rutin membacakan cerita untuk anak saya meski masih dalam kandungan.

Sumber:

1. Tayangan Youtube, "Kajian Keluarga Islam: Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan - Ustadz Abdullah Zaen, MA"
2. Tayangan Youtube, "Ummi Nunung Bintari: Mendekatkan Anak dengan Al-Quran sejak dalam kandungan"
3. Ummi Online, "Mendidik Anak dengan Al-Qur’an Sejak dalam Kandungan"
4. Buku "Panduan Kehamilan Muslimah" karya Dr.dr. Imam Rasjidi, Sp.OG (K)Onk

Tidak ada komentar: