Translate

Sabtu, 30 Mei 2015

Menyambut Ramadhan


Masjid berkubah warna emas ini adalah masjid yang terdekat dengan kos saya sekarang. Jika saya naik ke lantai 4 kos saya, dan menghadap ke arah selatan, maka pemandangan seperti foto inilah yang tertangkap. Cantik, bukan? Waktu terbaik untuk menikmati view ini adalah pagi hari saat matahari perlahan naik dan senja hari saat langit berubah warna menjadi jingga mempesona. View yang keren itu adalah bonus yang saya peroleh sejak tinggal di kos ini.

Sebelum memutuskan untuk memilih kos ini, salah satu hal yang menjadi pertimbangan saya adalah keberadaan masjid ini yang hanya seperlemparan batu (meminjam istilah Tere Liye, hehe) dari kos saya. Sejak saya kecil, Ibuk sering kali berkata kepada saya bahwa ke mana pun kami pergi, tempat pertama yang wajib kami perhatikan adalah masjid. Kenapa? Karena dengan memperhatikan masjid, kami bisa menentukan arah kiblat saat kami sholat.

Walaupun tidak secara denotatif Ibu menyuruh saya mencari tempat tinggal di dekat masjid, pesan ibuk --untuk memperhatikan masjid agar bisa menentukan arah kiblat-- dengan tidak saya sadari telah membuat saya menempatkan masjid di posisi yang penting di hati saya sampai-sampai saya keukeuh mencari tempat tinggal yang dekat dengan masjid. Pesan ibuk dan kompilasi pengalaman selama saya berkunjung ke berbagai daerah semakin membuat saya mantap untuk memiliki rumah di dekat masjid. (Duh, kapan ya bisa punya rumah sendiri? ;-) )

Saya merasakan betul manfaat tinggal di tempat yang dekat dengan masjid. Seperti di kos baru ini. Saat waktu sholat tiba, saya bisa dengan jelas mendengar suara adzan. Dengan mendengar suara azan yang demikian jelas (baca: keras), saya yang kadang masih menunda-nunda waktu sholat ini, merasa sangat terbantu. Suara adzan yang keras itu tidak mungkin tidak "mengusik" telinga saya. Setelah merasa "terusik", niat untuk sholat pun seketika muncul, walaupun kadang masih menunda beberapa menit dengan membuka HP (tetap saja nunda ya? Duh!). Tapi lumayan lah, daripada jika tidak mendengar adzan sama sekali. Bisa-bisa terus asyik dengan aktivitas saya tanpa menyadari waktu sholat sudah datang.

Di masjid ini, sebelum adzan subuh dan maghrib berkumandang selalu diperdengarkan bacaan Al-Quran dengan pengeras suara. Dan seminggu ini, ayat yang dibacakan selalu dimulai dari Surat Al-Baqarah ayat 183, ayat yang berbicara tentang perintah untuk berpuasa di bulan Ramadhan. Takmir masjid sepertinya sengaja memperdengarkan ayat tersebut agar kami, kaum muslimin sadar bahwa Ramadhan segera datang, bahkan hanya dalam hitungan beberapa hari lagi.

Dan pagi ini, ba'da subuh, tema kajian di masjid ini adalah tentang seputaran Ramadhan. Karena kajian disiarkan dengan pengeras suara, saya bisa jelas mendengarkan dari kamar kos saya. Penceramah menekankan kepada jama'ah agar mempersiapkan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Persiapan ruhiah, badaniah dan materi. Persiapan ruhiah dilakukan dengan menghadiri pengajian tarhib Ramadhan atau membaca buku-buku seputaran Ramadhan. Persiapan badaniah dilakukan dengan menjaga kondisi kesehatan agar nanti bisa menjalankan berbagai ibadah di Bulan Ramadhan dalam kondisi prima. Lalu, persiapan materi dilakukan dengan menabung agar nanti bisa maksimal bershodaqoh selama Ramadhan.

Bagaimana dengan persiapan saya? Nyaris tak ada! Padahal Ramadhan tinggal 18 hari lagi terhitung dari hari ini. Maka, saya pun membuat target untuk mengejar ketertinggalan ini. Inilah target saya :

1. Membaca artikel di internet seputaran Ramadhan (minimal satu judul artikel setiap hari)
2. Sabtu ini ke perpustakaan dan meminjam buku-buku tentang Ramadhan (seminggu membaca satu judul buku).
3. Menabung setiap hari dengan minimal angka tertentu sembari terus berdoa agar rapel gaji cair tanggal 1 Juli (Beginilah nasib civil servant, belum mendapat gaji di beberapa bulan awal bekerja. Padahal sisa tabungan dari gaji di perusahaan lama sudah semakin menipis, hoho *curhat).
4. Untuk menjaga kesehatan : senam minimal seminggu 2 kali (di kantor sekali dan di kos sekali), makan teratur walaupun dengan lauk seadanya *curhat lagi :-p, tidur cukup (tidak kurang, tidak juga berlebihan). Kesehatan harus benar-benar dijaga karena ini sedang musim pancaroba dan beberapa teman sudah ada yang jatuh sakit.
5. Ibadah diperbaiki (baca Quran, sholat Rawatib, Dhuha, Qiyamul' lail)
6. Hablum minannas : perbaiki sikap dan tutur kata dengan orang-orang sekitar, lebih ramah dan murah senyum (ini cukup susah karena sebagai seorang introvert saya cenderung terlihat jutek dan pendiam sehingga unreachable oleh orang-orang sekitar)

Yosh! Bismillah, dimulai hari ini. Agak terlambat memang. Tapi tak apalah, daripada tidak mempersiapkan sama sekali. Semoga Istiqomah.  Ganbatte Ikimasshoi!!


Tidak ada komentar: